Macam Transportasi di Kyoto
Berwisata merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk bepergian mengunjungi sebuah destinasi serta tempat yang unik, untuk bersantai ataupun sekedar menikmati pemandangan. Dalam berwisata penentuan moda transportasi menjadi hal yang sangat penting dilakukan, karena hal ini akan berkaitan dengan mood anda Ketika hendak mengunjungi suatu tempat atau destinasi.
Untuk menuju kota Kyoto serta berkeliling kotanya, maka kalian membutuhkan peta wisata Kyoto. Transportasi di Kyoto umumnya sudah baik dan memadai seperti di Tokyo. Sehingga masalah transportasi bukan menjadi halangan lagi selama berwisata di sana. Berikut adalah daftar transportasi di Kyoto yang bisa kalian jadikan pilihan:
Bagi anda yang tidak ingin ribet bisa memilih kendaraan pribadi sebagai alternatif dalam bertransportasi, dimana Ketika anda memiliki banyak barang bawaan ataupun ingin mengunjungi tempat wisata di kota Kyoto yang jauh dari transportasi umum dapat mempersingkat waktu untuk perjalanan dan memperbanyak waktu di tempat wisata.
Disamping itu penggunaan kendaraan pribadi juga memiliki sisi kelemahan yakni dari harga sewa yang mahal serta harga parkir yang lumayan menguras kantong. Untuk itu bisa jadi pertimbangan bila anda berwisata dengan rombongan agar biaya akomodasi bisa lebih murah.
Karena kota Kyoto sangat kental akan nuansa budaya tradisionalnya, maka pilihan transportasi seperti sepeda bisa banyak kalian jumpai di Kyoto. Terdapat banyak tempat persewaan sepeda yang ada di sepanjang jalan di Kyoto, namun masing-masing persewaan memiliki kelebihannya sendiri.
Ada persewaan yang jam bukanya panjang, ada juga yang menawarkan fasilitas pengantaran sepeda yang disewa ke hotel tempat kalian menginap. Namun, perhatikan juga peraturannya. Kalian tidak boleh mengendarai sepeda jika sebelumnya sudah menenggak minuman keras. Jika nekat melanggar, siap-siap bayar denda sebesar 20.000 yen, ya!
Sebagai tips Ketika memilih moda transportasi umum bus di Kyoto adalah dengan memilih Kyoto City Bus. Bus jenis ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk kalian para kaum wisatawan. Hanya dengan membayar tiket one day pass kalian bisa menjelajah dan berkeliling ke berbagai tempat wisata Kyoto secara free selama satu hari penuh.
Tempat-tempat wisata yang dilalui Kyoto City Bus antara lain meliputi Ginkakuji, Gion, Kinkakuji, dan Kiyomizu-dera. Bahkan kalian juga mendapatkan harga tiket yang murah untuk pergi ke Arashiyama dengan menaiki bus ini.
Bukan rahasia umum lagi jika orang Jepang suka bepergian dengan kereta. Di Kyoto, jenis kereta yang paling banyak digunakan adalah Keihan Line. Dimana mayoritas wisatawan suka menggunakan Keihan Line karena tempat-tempat pemberhentiannya berada di dekat lokasi wisata.
Tidak hanya itu, harga tiket Keihan Line juga tergolong murah untuk melanjutkan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain di Kyot, saran untuk kalian yang berencana liburan di Kyoto hingga seminggu, maka sebaiknya gunakan JR Pass untuk pilihan transportasi selama di sana.
Turnamen Sumo Ryogoku Kokugikan Jepang
Sumo merupakan olahraga yang berasal dari Jepang, dimana dua orang pegulat saling bertarung dengan kemampuan fisik masing-masing dengan cara yang sportif. Anda dapat menyaksikan pertunjukan turnamen sumo yang penuh dengan semangat di stadion Ryogoku Kokugikan di Tokyo.
Stadion ini terletak di distrik Ryogoku, tepatnya di samping sungai Sumida kota Tokyo Jepang. lokasi utama stadion yakni 1 Chome-3-28 Yokoami, Sumida City, Tokyo 130-0015, Jepang. kabar baiknya stadion ini mampu menampung lebih dari 11.000 penonton, jadi anda tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat untuk menonton turnamen. Namun disarankan untuk membeli tiket di jauh hari agar mendapatkan tempat yang strategis untuk menonton sumo.
Stadion ini didirikan pertamakali pada tahun 1985, dimana Kawasan ini merupakan wisata budaya yang menampilkan ciri khas Jepang yakni sumo. Pada Perang Dunia II terjadilah pengeboman di Tokyo, dan wilayah Kokugikan termasuk kedalam wilayah yang terkena bom.
Selanjutnya stadion ini baru dibangun kembali tahun 1949-1985, lamanya pembangunan tersebut diakibatkan karena beberapa hal yang menghambat mulai dari kondisi ekonomi serta penggunaan stadion sebagai fasilitas multi fungsi. Sehingga setelah selesai pembangunan tahun 1985 kawasan Ryogoku Kokugikan dijadikan sebagai pusat sumo.
Terdapat 6 Grand Sumo Tournamen setiap tahun. Ketiga dari turnamen ini diadakan di Kokugikan. Turnamen yang diadakan di Tokyo (Tokyo Basho; 東京場所) diadakan pada bulan Januari, Mei dan September, di mana setiap turnamen tersebut akan berlangsung selama dua minggu. Anda dapat membeli tiket turnamen ini satu bulan sebelum turnamen tersebut dimulai, atau pada hari pertandingan di stadion. Anda dapat membeli tiket online di sumo.pia.jp/en/.
Harga tiket bergantung pada tingkatan tempat duduk: Kursi Ringside, kursi kotak dan kursi balkon. Kursi ringside adalah yang paling mahal untuk didapatkan karena tentu saja mereka paling dekat. Kursi kotak adalah posisi tingkat menengah yang cukup bagus dan juga bantal di lantai. Kursi balkon merupakan yang paling mudah diakses karena masuk kedalam kategori umum. Umumnya range harga tiket beragam yakni 4,000 – 9,000 yen.
Sumo (相撲) Jepang
Sumo merupakan sebutan bagi seorang pegulat di Jepang, dimana pegulat merupakan olahraga nasional khas Jepang yang menarungkan dua orang dalam satu turnamen di waktu yang sama. Sejarah menjelaskan bahwa sumo sudah ada sejak zaman kuno, dahulu pertunjukan sumo dilangsungkan untuk menghibur para dewa Shinto.
Sampai saat ini pergulatan sumo juga tidak lepas dari adat istiadat serta kebiasaan yang telah dilakukan dari zaman kuno yang berhubungan dengan hal keagamaan. Salah satu contoh ritual sebelum melakukan sumo yakni pemurnian simbolis arena ring dengan garam, karena masyarakat Jepang percaya bahwa menabur garam dapat mengusir roh jahat.
Peraturan gulat dalam pertandingan sumo ini sangat sederhana yakni siapa yang pertama kali keluar dari ring atau menyentuh tanah dengan bagian tubuhnya, apapun itu selain telapak kakinya, adalah yang kalah.
Perlu diketahui bahwa kehidupan real pegulat sumo atau yang biasa disebut dengan sumobeya sangatlah ketat, bahkan sangat sulit jika dibandingkan dengan atlet lain di seluruh dunia. Sumobeya merupakan tempat pegulat sumo tinggal, makan, berlatih, dan tidur di sepanjang karir mereka.
Satu sumobeya biasanya terdiri dari 15 orang pegulat, dimana di dalamnya terdapat banyak aturan yang tergolong ketat yang dibagi berdasarkan tingkatan. Pada tingkatan bawah biasanya pegulat sumo memiliki kehidupan yang sulit yakni pegulat harus bangun pagi lebih awal dan memasak, membersihkan rumah, menyajikan makan, menunggu para pegulat senior selesai dengan makanan mereka, barulah pegulat junior bisa makan.
Selanjutnya pegulat sumo hanya diperbolehkan menggunakan pakaian tradisional “yukata” baik di dalam sumobeya ataupun di tempat umum, hal ini ditujukan agar sumo mudah untuk dikenali. Selain itu gaya rambut yang diwajibkan yakni menumbuhkan jambul atau disebut dengan chonmage, mirip dengan gaya rambut samurai di Zaman Edo.
Pergulatan sumo diselenggarakan oleh Japan Sumo Association, dimana setiap tahunnya terdapat 6 kali turnamen yang terdiri dari 3 turnamen di Tokyo, kemudian masing-masing satu turnamen di Osaka, Nagoya, dan Fukuoka. Dimana dalam setiap turnamen berlangsung sekitar 15 hari.
Wisata Jepang Dengan Segala Mitosnya
Meski kaya akan sejarah, namun Jepang memiliki keunikan lain yang membuat siapa saja penasaran yakni kepercayaan akan mitos pada beberapa tempat wisata yang dipercaya akan terjadi bila seseorang melakukan atau melanggarnya.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai beraneka ragam mitos yang ada dalam suatu tempat wisata di Jepang, untuk itu bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Jepang, pastikan untuk mengetahuinya ya… mitos ini bisa jadi pertanda baik atau juga sebaliknya yang dipercayai oleh orang Jepang, untuk itu budayakan sikap saling menghargai.
Lokasinya berada di 1-5 Sagatenryuji Susukinobabacho, Ukyo Ward, Kyoto, 616-8385, Japan. Jembatan dengan panorama indah, dengan danau serta tumbuhan yang berwarna oranye memiliki salah satu mitos yang sangat melegenda. Konon bila ada sepasang kekasih melintasi jembatan ini, kemudian salah satu atau keduanya menoleh ke belakang, dipastikan hubungan mereka tidak bertahan lama alias putus.
Lokasinya berada di 1 Chome-294 Kiyomizu, Higashiyama Ward, Kyoto, 605-0862, Japan. Kiyomizudera merupakan sebuah kuil tua di Kyoto yang berdiri sekitar tahun 780, dimana di Kiyomizudera terdapat Otowa no Taki (Air Mancur Otowa) yang mengalirkan tiga aliran air yang dianggap suci oleh masyarakat setempat. Mitosnya aliran air diyakini memiliki manfaat berbeda mulai dari keberuntungan dalam percintaan, kesuksesan karier maupun sekolah, hingga umur panjang.
Lokasinya berada di 3135-7 Koshimoda, Izu, Shizuoka 410-3304, Japan. Merupakan sebuah bentang alam yang membentuk sebuah jubah, dimana gugusan bukit nan hijau, lautan biru, serta cantiknya Gunung Fuji dari kejauhan menjadikan destinasi ini sangat cantik. Mitos yang beredar di Lover’s Cape terdapat lonceng yang mana bila dibunyikan sembari menyebut nama kekasih hati, konon cinta mereka akan abadi.
Lokasinya berada di 2 Chome-2-48 Kawachi, Yahatahigashi Ward, Kitakyushu, Fukuoka 805-0045, Japan. Taman Wisteria Kawachi merupakan taman yang berbentuk terowongan dengan kontras daun mample dan juga bunga berwarna ungu. Mitos yang berkembang di Taman Wisteria Kawachi menyebutkan jika wisteria merupakan tanaman simbol cinta. Siapa saja yang melintasi terowongan di taman ini diyakini dapat peruntungan dalam urusan percintaan
Rekomendasi Restoran Halal di Tokyo Jepang
Sebagai Ibu Kota negara Jepang, tentu kota Tokyo menjadi perhatian dari berbagai wisatawan mancanegara. Salah satu yang menjadi perhatian bagi muslim traveler Ketika hendak mengunjugi suatu negara adalah mengenai bagaimana kemudahan menjalankan kewajiban sebagai umat muslim serta kemudahan mendapatkan fasilitas makanan halal, yang tentunya tidak melanggar aturan agama. Dalam artikel ini akan diberikan berbagai rekomendasi restoran besertifikat halal di kota Tokyo Jepang.
Restoran ramen yang dibuka pada tanggal 7 september 2015, berlokasi di 1-11-7 Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo 160-0022. Restoran ini telah mendapatkan sertifikat halal dari Ostuka Mosque, sehingga para pengunjung tidak perlu ragu untuk datang serta mencoba ramen di restoran ini.
Café ini berlokasi di 1-8-8 Asakusa, Taito-ku, Tokyo, 111-0032, Sekai Café. Lokasi ini dapat anda temukan dengan mudah karena berdekatan langsung dengan kuil sensoji, uniknya staff di café ini dapat berbahasa inggris untuk menyapa para tamu. Menu yang ditawarkan yakni Seafood pizza, Springy French Fries, Crème Brulee, Frappes.
Merupakan restoran halal yang berlokasi di 3-27-9 Taito, Taito-ku, Tokyo 110-0016. Lokasi ini sangat strategis karena terletak di Kawasan Satake Shopping street dan juga masjid As-Salaam di Okamashi. Restoran ini hanya menjual varian masakan dengan bahan dasar daging sapi, sehingga anda tidak perlu meragukan kehalalannya.
Restoran ini berlokasi di 2-18-11, Negishi, Taito-ku, Tokyo 110-0003. Restoran yang berdiri pada tahun 2017 ini telah mendapat sertifikat halal dari NAHA, sehingga traveler mnuslim tidak perlu khawatir untuk mencoba semua hidangan yang ada.
Merupakan restoran halal yang berlokasi di Ginza-INZ 2F, 3-1, Ginza-nishi, Chuo-ku, Tokyo 104-0061. Restoran ini cukup strategis karena berlokasi dekat dengan stasiun Yurakucho, selain itu bagi anda muslim traveler tidak perlu khawatir untuk mencoba semua menu, karena restoran ini sudah memiliki sertifikat halal.
Wisata Minato Mirai 21 Yokohama
Yokohama merupakan lokasi atau kawasan yang letaknya tidak jauh dari kota Tokyo Jepang, dimana kota ini memiliki sejumlah tempat pariwisata yang unik untuk dikunjungi salah satunya adalah wisata Minato Mirai 21 di Yokohama. Setiap tempat wisata tentu memiliki sejumlah keunikan tersendiri, yang mana keunikan ini tentu menjadi daya tarik bagi para wisatawan agar tertarik untuk mengunjunginya.
Merupakan kota baru yang dibuat dengan konsep masa depan yang penuh dengan bangunan bertingkat tinggi dengan aneka fasilitas modern yang menakjubkan. Distrik Minato mirai mulai dikembangkan sejak tahun 1983, dimana dalam tahap pembangunan sangat membutuhkan waktu yang cukup lama karena konsep yang di inginkan yakni menghadirkan kota masa depan yang penuh dengan imajiner.
Sepanjang tahun 1960-1980 Jepang mengalami arus perpindahan populasi di Tokyo serta kota lain disekitarnya, untuk itu kota Yokohama yang juga terdampak tentu membuat pembagunan yang agresif di kota tersebut. Dimana dengan banyaknya populasi manusia tentu membuat permasalahan terkait ekonomi, oleh karena itu pemerintah Jepang berinisatif untuk membuat proyek dengan tujuan meningkatkan moda ekonomi yakni proyek minato mirai (MM21)
Merupakan taman bermain yang memiliki sejumlah wahana taman bermain mulai dari yang biasa maupun yang ekstrim, disini anda dapat mencoba merasakan berbagai wahana imanjiner masa depan. Jadi wisata ini cocok untuk semua kalangan umur mulai dari anak kecil hingga dewasa.
Minato mirai merupakan gudangnya Kawasan perbelanjaan, terdapat ratusan kios dan toko fashion yang membuat anda bingung untuk memilih barang yang hendak di beli. Selain itu di dalam Landmark tower juga banyak terdapat restaurant yang dapat anda nikmati bersama keluarga
Disini kita bisa melihat bagian dalam dari kapal Hikawa Maru yang memiliki sejarah bagi Jepang, selain itu terdapat musium bawah tanah yang letaknya di dek kapal. Untuk anda yang berkujuang kesini, anda dapat mempelajari mengenai sejarah dan juga hal unik lainnya.
Merupakan sebuah event space yang terhubung dengan landmark tower, dahulunya tempat ini merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal. Namun area ini sudah diubah menjadi arena tempat pertunjukan karya seni dengan ornament musim dingin.
Merupakan tempat observasi yang berlokasi di lantai 69 Landmark Tower, anda dapat melihat keindahan panorama kota, serta melihat keindahan gunung fuji dan lampu yang terlihat indah saat malam hari.
Wisata Jembatan Pasir Amanohashidate Kyoto
Pernakah anda bermimpi untuk melewati laut yang luas tanpa menggunakan kapal?, disini impian itu akan terwujud bila anda berkunjung ke wisata Amanohashidate di Kyoto. Dimana anda akan disuguhkan pengalaman menyebrang laut dengan berjalan kaki, keren bukan!.
Negara Jepang takpernah henti-hentinya membuat siapapun kagum akan keindahan dan pesona alam yang dimiliki, negara dengan empat musim tersebut sukses membius siapapun untuk berkunjung dan enggan meninggalkannya, karena keajaiban yang dimilikinya.
Merupakan sebuah gundukan pasir yang membelah lautan, dari bagian utara Kyoto hingga teluk Miyazu sepanjang 3,3 km dengan ditutupi oleh ribuan pohon pinus. Tak heran karena keindahannya Amanohashidate memiliki julukan “jembatan surga”.
Berkunjung ke Amanohashidate paling cocok dilakukan saat musim panas. Apalagi jika kamu mencari pantai berpasir putih dan laut biru yang jernih di Kyoto. Paduan sempurna dengan air biru laut yang tenang, jembatan darat ini terkenal karena pemandangan menakjubkan. Sangat mempesona sehingga sangat dipuji dan secara resmi salah satu dari Tiga Pemandangan Indah Jepang.
Jembatan surga atau Amanohashidate berlokasi di Miyazu, Kyoto, Japan. Obyek wisata yang menjadi daya tarik di wisata ini adalah gosong pasir, yang merupakan daratan yang berada ditengah laut yang muncul akibat proses alam semesta selama bertahun-tahun.
Untuk menuju ke Kawasan wisata dari Kyoto Station anda dapat naik kereta JR Sa’in Main Line menuju Fukuchiyama Station selama 2 jam, kemudian ganti kereta Oeyama 5 rapid train selama 45 menit. Lalu turun di Miyazu Station, kemudian transfer ke Kyoto Tango Railway Miyatoyo Line sampai di Amanohashidate Station selama 6 menit.
Wisata Matcha Uji Kyoto
Selain kaya akan sejarah, prefektur Nara di Kyoto merupakan salah satu referensi untuk menikmati destinasi wisata tradisional Jepang. Di setiap sudut kota Kyoto, memiliki banyak spot-spot populer dan menarik untuk diceritakan. Dari beberapa spot populer, pemberhentian kali ini jatuh pada wisata Uji, yang merupakan sebuah kota kecil yang dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia Unesco.
Wisata di kota Uji yang indah dijadikan latar utama di karya sastra besar abad ke-11, yaitu Hikayat Genji. Kebun teh, kedai teh, dan situs sakral menjadikan kota ini sebagai destinasi wisata sehari yang populer dari Kyoto.
Meskipun Matcha Uji dikenal luas di seluruh dunia karena kualitasnya yang tinggi, matcha sendiri sebenarnya tidak berasal dari kota Uji. Berawal dari seorang Biksu Buddha membawa teh hijau dari Tiongkok ke Jepang pada abad ke-7, yang berguna sebagai obat pencerna dan peningkat kafein selama meditasi.
Teh baru dinikmati sebagai minuman pada Zaman Kamakura (1192-1333). Bubuk teh hijau ini menjadi titik fokus dari upacara minum teh yang menjadi populer di antara kelas bangsawan. Karena Uji adalah salah satu tempat pertama untuk budidaya teh, tempat ini pun dikenal dengan minuman teh dan juga reputasinya dalam produksi teh hijau berkualitas tinggi yang telah dikenal di seluruh Jepang.
Wisata Matcha Uji berlokasi di Biwa-33 Uji, Kyoto 611-0021, Japan. Untuk menuju Kawasan wisata dari stasiun Kyoto, anda bisa naik JR Nara Line jenis kereta lokal maupun rapid train dengan tiket seharga 240 yen sekali jalan.
Festival Teh Uji ini selalu diadakan di Wihara Buddha Koshoji pada hari Minggu pertama bulan Oktober. Selama festival, biksu memberikan persembahan berupa mangkuk teh seremonial di depan patung dari tokoh-tokoh yang membantu menjadikan Uji sebagai kiblat teh.
Anda dapat mengikuti festival ini dengan ikut mencicipi sajian teh hijau (matcha) yang telah disediahkan, untuk festival ini terbuka secara umum dan gratis bagi seluruh pengunjung, jadi selamat mencoba.
Masjid Kobe Tertua di Jepang
Salah satu hal yang membuat bingung saat berlibur di luar negeri adalah menemukan masjid atau mushola untuk melakukan ibadah wajib seorang muslim, ditambah lagi bila negara yang hendak dikunjungi mayoritas masyarakatnya tidak beragama islam. Tentunya hal ini memerlukan perhatian ekstra dalam membuat pertimbangan lokasi yang hendak dikunjungi.
Artikel ini akan membahas mengenai tempat ibadah bagi umat muslim di Jepang yakni Masjid Kobe, yang merupakan masjid tertua di Jepang. sehingga para muslim traveler tidak ragu dalam menentukan jadwal list kegiatan sehingga tidak mengganggu ibadah wajib.
Merupakan masjid tertua di Jepang yang dibangun pada tahun 1935, melalui donasi yang dikumpulkan oleh Islamic Committe of kobe tahun 1928-1935. Gaya arsitektur masjid kobe ini tergolong cukup unik yakni dibangun dengan gaya tradisional India oleh arsitek asal Ceko bernama Jan Josev Svagr.
Masjid Kobe dibangun atas izin kaisar Jepang, mengingat pada tahun 1900-an kota Kobe merupakan pusat perdagangan dan tempat tinggal beberapa orang asing yang berprofesi sebagai pengusaha.
Masjid kobe berlokasi di 2 Chome-25-14 Nakayamatedori, Chuo Ward, Kobe, Hyogo 650-0004, Jepang. untuk menuju Kawasan masjid dari stasiun Kobe Nunobiki Ropeway Bottom anda cukup berjalan selama 30 menit menuju Kawasan Masjid Kobe.
Wisata Hanami Koji Kyoto
Kyoto merupakan Ibu Kota negara Jepang selama lebih dari 1000 tahun, antara 794 hingga 1868. Kota ini telah melestarikan budaya tradisional dan sekarang terkenal dengan banyak kuil Buddha dan kuil Shinto, Situs Warisan Dunia seperti Kuil Kiyomizudera yang indah, Kuil Kinkakuji, dan Kuil Toji
Selain banyaknya budaya tradisional yang dimiliki, nyatanya masyarakat Jepang juga sangat antusias dalam melestarikan kebudayaannya. Hal ini tentu dibuktikan dari bangunan sejarah yang terawat hingga kebiasaannya juga masih tetap dilakukan hingga saat ini.
Merupakan jalanan tua di Jepang yang masih dilestarikan hingga saat ini, dimana jalanan ini berlokasi di Kawasan Gion. Sekitar jalanan ini terdapat beragam tempat yang menyenangkan mulai dari rumah teh, restoran Jepang, toko oleh-oleh, kuil, dan area festival bila ada.
Yang lebih unik Ketika mengunjungi Hanami Koji, anda akan dapat dengan mudah bertemu dengan para-Geisha sebagai para seniman, disana anda dapat berfoto dengan para-Geisha. Dimana disana terdapat pertunjukan Geisha mulai dari tarian dan lain-lain.
Wisata jalanan tua atau Hanami Koji berlokasi di Gionmachi Minamigawa, Kyoto, 600-8340, Japan. Meskipun disebut jalanan tua, nyatanya jalan ini tidak pernah sepi akan pengunjung, karena banyak wisatawan yang berkunjung hanya sekedar ingin merasakan vibes tradisional di Jepang.
Untuk menuju Hanami Koji Street dari stasiun Kyoto, anda bisa menaiki bus menuju halte Gion dengan estimasi waktu sekitar 20 menit dengan ongkos sekitar 230 Yen. Setelah itu lanjutkan dengan berjalan kaki menuju jalanan tua Hanami Koji selama 5 menit.