“Wisata Desa Rumah Jerami Miyama Kyoto“
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Jepang merupakan sebuah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, hal ini membuat negara Jepang dikenal sebagai negara dengan kenakaragaman budaya mulai dari tradisional hingga modern. Beberapa peninggalan budaya sengaja dilestarikan dengan tujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan juga hiburan bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: Wisata Kyoto National Museum
Selain dijadikan sarana pengetahuan dan informasi, beberapa situs digunakan sebagai obyek wisata yang dapat dikunjungi wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Salah satunya yakni wisata desa rumah Jerami Miyama (Kayabuki no sato).
Merupakan sebuah desa tradisional yang terletak di kota Miyama, Prefektur Kyoto. Di desa Kayabuki no sato terdapat beberapa rumah tradisonal dengan atap jerami sebagai bahan penutupnya. Rumah tradisional di Miyama ini membawa kembali perasaan nostalgia di daerah pedesaan, dengan demikian, memberikan kesempatan sempurna bagi pengunjung untuk mengalami suasana asli dari pedesaan di Jepang. Wow luar biaya, di era serba modern saat ini, masih ada sekelompok masyarakat yang mempertahankan adat istiadat leluhurnya.
Tak seperti kebanyakan desa tradisional lainnya, rumah tradisional di Miyama ini masih ditempati oleh penduduknya/ warga setempat, sehingga tidak semua rumah bisa bebas dimasuki oleh para wisatawan. Untuk memberi kesempatan wisatawan untuk meng explore semua sudut desa, terdapat penyewaan sepeda yang dapat digunakan untuk berkeliling.
Wisata tradisional desa rumah Jerami berlokasi di 390 Okawara, Oshika, Shimoina District, Nagano 399-3502, Japan. Dulunya rumah tradisional menjadi pemandangan umum di pedesaan Jepang namun kini hanya tersisa sekitar 200 rumah yang beratap jerami.
Untuk menuju Kawasan wisata Dari Stasiun Kyoto, naik bus JR di arah Takao dan turun di Shuzan (90 menit, ¥ 1180). Dari sana, naik Nantan Bus ke Miyama (30 menit, ¥ 460 sekali jalan ke arah Miyawaki di mana harus transfer ke Jalur Miyama Sonobe).
Baca juga: Desa Iyashi no Sato
Demikian uraian singkat tentang Rumah Jerami Miyama Kyoto, semoga bermanfaat.
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @denditour
“Tour Wisata ke Horikoshi Pottery Workshop di Osaka“
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Osaka merupakan salah satu prefektur di Jepang yang terletak di pulau Honshu, meskipun Jepang merupakan negara modern namun tetap mempertahankan budaya dan adat istiadat setempat. Prefektur Osaka merupakan salah satu daerah di Jepang yang berhasil mempertahankan nilai-nilai kesenian tradisional, natural dan menjunjung tinggi kebudayaan.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai kebudayaan Jepang dalam membuat beranekaragam benda dari tanah liat. Tradisi ini sudah lama ada sejak zaman edo, uniknya benda yang dihasilkan sangat menakjubkan dengan tambahan sedikit hiasan berupa pahatan yang menambah nilai estetika.
Merupakan tempat unik yang menyajikan beranekaragam benda keramik seperti guci, vas bunga, dll yang terbuat dari tanah liat. Selain memamerkan beragam benda keramik, ternyata Horikoshi juga memberikan workshop untuk mengajarkan para pengunjung mengenai bagaimana membuat keramik tanah liat dengan estetik.
Baca juga: Wisata Stasiun Kofuku Jepang
Kursus membuat keramik tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk dapat mahir dan menyelesaikan karya seni tersebut. Sebagai kenang-kenangan pengunjung yang mengikuti workshop dapat membawa pulang hasil karyanya.
Wisata Horikoshi Pottery Workshop berlokasi di Jepang, 543-0056 Osaka, Daerah Tennoji, Horikoshicho, 10-13 Gedung Horikoshi Tobo. Untuk menuju lokasi anda bisa menaiki salah satu kereta dari stasiun Tennouji yakni: kereta JR West Osaka Loop Line, Hanwa Line, Yamatoji Line, Midosuji Line, Tanimachi Line menuju ke Gedung Horikoshi.
Baca juga: Wisata Sanrio Puroland Hello Kitty Jepang
Demikian uraian singkat tentang Tour Wisata ke Horikoshi Pottery Workshop di Osaka, semoga bermanfaat.
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @denditour
“Festival Nebuta Aomori Jepang“
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Budaya kesenian tradisional Jepang memang menarik untuk ditonton, terutama bagi para wisatawan mancanegara. Salah satunya acara tradisional paling menarik untuk diikuti yaitu festival Nebuta Matsuri, yang mana pelaksanaannya berlangsung satu tahun sekali. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai Festival Nebuta Aomori di Jepang, yuk simak penjelasannya ya…
Merupakan sebuah festival penyambutan musim panas dengan menggunakan lentera berukuran raksasa. Nebuta merupakan boneka-boneka besar dengan bola lampu dan lampu fluorescent berbentuk kawat dan benang dan direntangkan dengan kertas. Desainnya bervariasi tergantung pembuatnya. Berbagai motif dibuat seperti legenda Jepang dan Cina, tokoh sejarah, Kabuki (pertunjukan klasik Jepang), dewa dan mitos.
Baca juga: Wisata Sapporo Snow Jepang
Di Festival Nebuta Aomori, Anda dapat berpartisipasi sebagai Haneto yang menari di sekitar Nebuta. Tentu pengalaman ini akan sangat mengasikkan. Untuk berpartisipasi sebagai Haneto, tidak diperlukan pendaftaran. Namun, karena mengenakan kostum Haneto itu penting, maka Anda dianjurkan untuk menyewa konsum Haneto dengan biaya sewa kostum sekitar 4,000 yen.
Nebuta merupakan sebuah lentera raksasa yang mengapung dengan megah di sepanjang jalan kota Aomori. Cerita yang berkembang di masyarakat Jepang, Nebuta merupakan sebuah kisah tragis seorang Jendral bernama Aterui, yang berusaha menyatukan orang-orang Emishi dengan tujuan membentuk pasukan tentara untuk melawan pasukan Sakanoue no Tamuramaro.
Pada akhirnya pasukan Aterui mengalami kekalahan dan Aterui dijatuhi hukuman penggal dengan disaksikan para pasukannya. Oleh karena itu untuk mengenang Aterui maka diadakan festival Nebuta dengan membuat sebuah boneka yang terbuat dari kertas dan kawat, yang dibawa berparade di jalan-jalan kota. Festival ini juga dimeriahkan oleh para “Haneto”, yaitu para penari Nebuta Matsuri yang meneriakkan yel-yel dan menari di sekitar “Nebuta”.
Festival ini In syaa Alloh rutin diadakan setiap tahun pada awal bulan Agustus. Jika ingin mengikuti Festival Nebuta Aomori, Anda dapat menuju Stasiun JR Aomori. Kurang lebih sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun JR Aomori dan tiba di jalur diadakannya festival Nebuta. Festival ini juga menyediakan tempat nyaman untuk menonton yakni kursi berbayar atau dapat berdiri di pinggir jalan untuk menikmati kemeriahannya. Bagaimana, berminat menonton? Yuk…
Baca juga: Wisata Salju Hokkaido Jepang
Demikian uraian singkat tentang Festival Nebuta Aomori Jepang, semoga bermanfaat.
___________________________________
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @denditour
“Bunraku, Teater Boneka Tradisional di Jepang”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Salah satu seni budaya tradisional Jepang dalam bidang pagelaran / teater adalah Bunraku. Teater ini menampilkan kesenian boneka yang kaya akan nilai-nilai budaya, sehingga membuat pertunjukan ini menarik dan sering ditampilkan dalam pentas kebudayaan nasional maupun internasional. Artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin berkunjung ke Jepang.
Bunraku (文楽) merupakan seni tradisional yang mementaskan sebuah lakon atau sandiwara boneka. Bunraku mirip budaya tradisional di Indonesia yakni wayang. Dalam setiap penampilan bunraku didukung dengan berbagai instrumen yang mendukung sandiwara yakni naskah, nyanyian, dan juga musik tradisional.
UNESCO telah menetapkan Bunraku sebagai warisan budaya tradisional Jepang yang harus dilestarikan. Bunraku dimainkan oleh 3 orang dalang yang saling bekerjasama untuk menggerakan bonekanya. Biasanya Bunraku ditampilkan dengan kisah cinta yang tragis, dongeng legendaris, atau peristiwa bersejarah.
Wisata teater Nasional Buranku berlokasi di 1-12-10 Nipponbashi, Chuo-ku, Osaka 542-0073. Pertunjukan Bunraku pertama kali dipertontonkan di Osaka pada tahun 1684, satu teater Bunraku memiliki kapoasitas sebanyak 731 kursi. Pertunjukkan Bunraku biasanya ditampilkan pada bulan Januari, April, Juni, Juli, Agustus, dan November. Dengan estimasi penayangan sekitar 2 hingga 3 minggu setiap bulan.
Demikian uraian singkat tentang Teater Boneka Tradisional Bunraku , semoga bermanfaat.
___________________________________
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @denditour
“Tour Wisata Kyoto National Museum Jepang”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kyoto dikenal sebagi kota musim gugur. Kyoto yang dulu pernah menjadi Ibu Kota negara Jepang ternyata memiliki sejumlah obyek wisata budaya yang sangat unik dan menarik untuk dikunjungi.
Dahulu negeri Jepang yang berbentuk kerajaan, dan memiliki sejumlah peninggalan dari zaman ke zaman yang saat ini dilestarikan dan berbagai artifaknya disimpan di museum.
Artikel singkat ini akan membahas sekelumit tentang Museum National di Kyoto. Museum ini menyajikan bukti-bukti peninggalan dan beberapa benda yang berhubungan dengan kebudayaan Jepang. Bagaimana menarik bukan? Bagi wisatawan yang tertarik mengenal lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan Jepang, dapat berkunjung di museum ini.
Merupakan museum yang dikelola oleh Institut Nasional Peninggalan Budaya di Kyoto. Museum ini diresmikan pada tahun 1897. Museum Nasional Kyoto (京都 国立 博物館, Kyōto Kokuritsu Hakubutsukan) adalah salah satu museum tertua dan paling terkenal di Jepang.
Baca juga: Wisata Manga Museum Jepang
Bangunan utama museum dibangun pada periode Meiji tahun 1895. Desain arsitektur dalam bangunan museum tetap dipertahankan guna untuk melestarikan budaya. Museum nasional yang menampilkan beranekaragam benda bersejarah ini, mempunyai koleksi artifak dari zaman Heian hingga zaman Edo.
Lokasi wisata Museum National Kyoto terletak di 527 Chayacho, Higashiyama Ward, Kyoto, 605-0931, Jepang. Untuk menuju ke Kawasan wisata dari stasiun Kyoto anda bisa menaiki bus menuju halte bus Hakubutsukan-Sanjusangendo-mae selama 10 menit dengan biaya sebesar 230 Yen. Museum National Kyoto terletak disamping halte bus.
Baca juga: Wisata Bunga Sakura di Keage Incline Kyoto
Demikian uraian singkat tentang Tour Wisata Kyoto National Museum Jepang, semoga bermanfaat.
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @denditour
“Wisata Budaya ke Kuil Meiji Jingu di Shibuya Tokyo Jepang”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kuil Meiji Jingu merupakan kuil yang didedikasikan untuk Kaisar Meiji yang berkuasa pada tahun 1867-1912 dan permaisurinya. Setelah Kaisar Meiji meninggal dunia, orang-orang Tokyo berkeinginan untuk membuat jingu yang didedikasikan untuk Kaisar Meiji.
_____________________________
Power Point (PDF):
_____________________________
Kuil Meiji secara resmi dirancang oleh salah satu Kanpei-taisha, yaitu seseorang yang memiliki pangkat tertinggi dalam kuil yang disokong oleh pemerintah. Pembangunan membutuhkan waktu 5 tahun mulai dari tahun 1915 hingga 1920.
Kuil Meiji terletak di dalam hutan yang melingkupi area seluas 700.000 meter. Area ini ditutupi oleh hutan evergreen yang terdiri dari 120.000 pohon dengan 365 jenis yang berbeda di mana pohon-pohon ini disumbang oleh masyarakat Jepang dari berbagai kalangan pada saat kuil ini mulai didirikan.
Baca juga: Sensoji Temple Tokyo Jepang
Di tanah seluas itu, ditanami pepohonan dengagn konsep “hutan buatan”, yang akhirnya benar berhasil menjadi “hutan kota” di Tokyo, sebagai penyerapan dan paru-paru kota.
Di sepanjang jalan menuju kuil terdapat banyak penyimpanan sake dan wine yang merupakan persembahan untuk Kaisar dan Permaisuri. Sake yang ada berasal dari perusahaan lokal, sedangkan wine berasal dari persembahan kunjungan negara Perancis di zaman itu.
Terdapat torii raksasa yang menjadi simbol Kuil Meiji Jingu. Torii merupakan gerbang yang berdiri di pintu masuk kuil. Kepercayaan Masyarakat setempat, gerbang ini menunjukkan batas antara tempat tinggal dewa dan manusia. Torii ini memiliki tinggi 12 meter, lebar 17,1 meter, diameter tiang 1,2 meter, dan berat mencapai 3 ton. Ini merupakan torii kayu terbesar di Jepang.
Sebuah area besar di bagian selatan tempat kuil ada Taman Bunga Iris. Taman ini sangat populer, selama musim hujan bulan Juni, taman yang indah ini dibuka bagi para pengunjung Kuil Meiji. Berjalan di antara 1.500 bunga iris di Kuil Meiji saat musim semi pemandangan yang luar biasa.
Baca juga: Wisata Menara Tokyo Jepang
Di taman iris ada sebuah sumur kecil yang terletak di dalam taman, Sumur Kiyomasa. Dulunya di gali oleh komandan militer sekitar 400 tahun lalu dan telah dikunjungi oleh Kaisar. Sumur Kiyomasa hingga kini, diyakini masyarakat setempat sebagai “pusat kekuatan” spiritual yang populer.
Demikian uraian singkat tentang Wisata ke Meiji Jingu di Shibuya Tokyo Jepang, semoga bermanfaat.
___________________________________
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @denditour
“Wisata Keluarga ke Air Terjun Nachi di Jepang”
Salah satu yang menjadi andalan wisata daerah Wakayama ialah air terjun tertinggi di Jepang yang tercatat sebagai warisan dunia. Air Terjun Nachi ini memiliki ketinggian 133 meter. Mengalirkan air yang sangat jernih dari Gunung Nachisan. Dipercaya penganut Shinto jika air terjun ini memiliki manfaat umur panjang. Air terjun Nachi disebut juga “Ichi no Taki” atau “Air Terjun Pertama”. Air terjun ini juga merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
___________________________________
Power Point (PDF):
___________________________________
Ziarah disini bukanlah ziarah untuk mengunjungi makam, ziarah disini ialah perjalanan sejarah bernuansa rohani-spiritual yang awalnya dilakukan oleh keluarga kekaisaran dan para bangsawan. Seiring berjalannya waktu orang-orang Jepang (Shinto) melakukan ziarah ini untuk berefleksi, menemukan kedamaian, dan merasakan pengalaman spiritual dengan Tuhan.
Follow Instagram: @DendiTour
Untuk masuk di air terjun Nachi perlu membayar sebesar 300 yen per orang. Setelah membayar tiket masuk, lalu kalian akan dipandu untuk berjalan mengikuti trek dan akan menemukan sebuah torii dan jalanan menurun. Selama menuruni trek, di kanan kiri jalan dipadati pepohonan yang rimbun.
Untuk melihat lebih dekat air terjun Nachi, harus melalui ratusan anak tangga dari jalan utama. Akses jalan yang cukup menantang ini terasa terbayar lunas saat bisa melihat percikan air dan air jernih terjun Nachi.
Baca juga: Wisata Totsukawa Onsen Jepang
Di samping air terjun Nachi berdiri kuil tinggi megah bernama Kuil Kumano Nachi Taisha. Dari sana, pengunjung dapat menikmati keindahan Air Terjun Nachi. Kuil besar Kumano Nachi Taisha berbentuk seperti pagoda besar dengan tiga lantai utama. Bangunan kuil ini juga merupakan salah satu yang tertua sehingga memiliki arsitektur bangunan yang menakjubkan.
Baca juga: Kuil Kiyomizudera Kyoto Jepang
Jangan lewatkan untuk melihat Festival Api Nachi (Festival Nachi-no-Ogi) yang diadakan 14 Juli tiap tahunnya. Festival ini melambangkan kembalinya dewa satu tahun sekali ke Kuil yang terletak di depan Air Terjun Nachi. Dua belas obor pinus besar, masing-masing beratnya 50-60 kg, dibawa ke air terjun dengan kuil portabel yang dihiasi kipas. Obor pinus besar mewakili 12 dewa tinggal di Kumano serta 12 bulan dalam setahun.
Demikianlah uraian singkat tentang Wisata Keluarga ke Air Terjun Nachi di Jepang. Semoga bermanfaat.
__________________________________________
denditour.com
Explore: Halal Tourism in Japan
Instagram: @DendiTour
__________________________________________
Iklan Makanan Kesehatan: